Hari Jumat siang 9 Januari 2009 saya dapat telepon dari David, mengaku dari TV-One, mengatakan bahwa menurut riset saya adalah Blogger Tertua di Indonesia. Oleh sebab itu TV-One ingin mengadakan Talk Show dengan saya sebagai pesertanya. Saya diharapkan sampai Jakarta hari Minggu (11 Januari) atau Senin (12 Januari), karena acaranya pada hari Senin sore.
Hari Minggu 11 Januari 2009 saya terbang ke Jakarta, ke anak saya Mas Tatit di Rawalumbu Bekasi. Kebetulan punya gawe selamatan 7 bulan adiknya (Mbak Juli). Setelah acara slametan, saya dibawa oleh anak saya bungsu Mas Tenno ke rumahnya di BSD City Tangerang. Di sana kami dapat kabar dari David TV-One bahwa acara talk-show akan disiarkan langsung di Hotel Nikko, Senin 12 Januari 2009 jam 19.00, dengan acara baru judulnya Atas Nama Rakyat. Acara Atas Nama Rakyat akan dilanjut tiap hari Senin jam 19.00 dengan para Menteri atau pucuk pemerintahan sebagai narasumber utama diwawancarai oleh Direktur Utama TV-One (Pak Karni Ilyas) serta para undangan yang berhubungan dengan Menteri yang ditokohkan. Acara Atas Nama Rakyat yang pertama itu, yang saya diundang untuk serta hadir sebagai blogger tertua, tokoh Menteri yang pertama adalah Menteri Infocom, Muhamad Nuh (rumahnya di Rungkut Asri, Surabaya tetangga saya).Saya di Jakarta cukup lama, karena sebelum ada telepon dari David TV-One anak saya Tera sekeluarga (termasuk saya) ingin melihat rumah anak saya Tenno yang di BSD-City, karena begitu jauh belum pernah dikunjungi. Rencananya naik mobil, berangkat dari Surabaya Senin 19 Januari 2009, pulang lewat Bandung-Purworejo-Jogja Jumat-Sabtu 23-24 Januari 2009. Jadi akhirnya saya meninggalkan rumah Surabaya cukup lama, tanggal 10 – 25 Januari 2009.
HUT Sanggar Sastra Jawa Yogyakarta ke-18
Perjalanan pulang naik mobil Jakarta-Bandung-Purworejo, sampai di Ngombol hari Kamis 22 Januari 2009 jam 04.00. Sudah berencana bertemu dengan Mas Dhanu dari Balai Bahasa Jogya di Ngombol (kampung halaman isteri saya almarhumah). Mas Dhanu datang jam 11 pagi. Waktu itu Tera sekeluarga diantar oleh Bu Bambang (nyonya rumah) pesiar ke pantai dan Jogya. Jadi setelah Tera sekeluarga berangkat, saya pun digonceng motor Mas Dhanu ke rumah Mas Dhanu di Wates, mampir dulu ke pantai Laut Selatan (Congot) yang sedang disiapkan jadi taman wisata. Selanjutnya nanti pulang ke Surabaya pisah dengan Tera sekeluarga. Saya menginap di rumah Mas Dhanu di Wates. Malam harinya banyak tamu di rumah Mas Dhanu yang memang dirancang bertemu dengan saya, yaitu Mas Atas S.Dhanusubroto (pengarang buku Trah, novel basa Jawa).
Jumat, 23 Januari 2009 digonceng Mas Dhanu ke Balai Bahasa Jogya, bertemu Bu Widati dan lain-lain. Dengar kabar bahwa hari Minggu 25 Januari ada peringatan ulang tahun Sanggar Sastra Jawa Yogyakarta dirayakan di Balai Bahasa. Mas Dhanu sudah janjian mau mengantar saya ke Narasi. Di sana sebelum Jumaatan. Kami bertemu dengan Mas Indra dan Mas Yogaswara, kami membicarakan buku-buku bahasa Jawa yang mestinya terbit tahun 2008, tetapi tidak terbit. Jadinya dijanjikan mau terbit tahun 2009. Malam itu saya kembali menginap di Mas Dhanu, Wates. Malam harinya Mas Bambang Nurdiansah (pengelola seni di Jogya, juga penyair, dan puterinya yang masih kecil pun penyair) bertamu ke Mas Dhanu, menginap juga. Mas Bambang menceritakan bahwa isterinya sedang diopname di rumah sakit di Boyolali (kangker payudara). Bertamu juga Mas Budi (guru), Mas Sarworo (penggiat sastra Jawa/wartawan KR). Kami berbincang sampai jam 03.00. Tamu baru pada pulang.
Hari Sabtu 24 Januari saya di rumah Mas Dhanu. Hari itu HUT Mas Tatit. Rancangan semula selain mengunjungi rumah Tenno di BSD bersama, juga merayakan HUT Mas Tatit di BSD. Tapi kelaksanaannya berubah. Baru sore hari saya dibonceng Mas Dhanu pergi tamasya ke Waduk Sermo, di pegunungan. Sayang hari mendung, dan kami kehujanan.
Hari Minggu 25 Januari 2009, menghadiri HUT ke 18 SSJY di Balai Bahasa Yogyakarta. Acaranya meriah, saya jadi narasumber. Saya ikut membidani lahirnya SSJY 1991 ketika saya bekerja jadi pemimpin redaksi Majalah Tabloid Praba. Acara masih berlanjut, tetapi saya harus pulang naik bus ke Surabaya sebelum jam 13.00 agar sampai di Surabaya tidak terlalu malam (perjalanan bus Jogya – Surabaya 8 jam). Mas Sarworo datang, dan dengan sangat ikhlas mengantarkan saya ke terminal bus, menunggui sampai bus saya berangkat. Terimakasih, Mas Sarworo. Sampai di Surabaya jam 22.00. Ada Tenno di rumah.
Komputer Macet.
Hari Senin 26 Januari 2009, pagi-pagi saya hidupkan komputer, ternyata macet. Tidak mau menyala. Mas Yudi dan Mas Tenno sudah coba ngutak-utik tetep tidak jalan. Pada hal akan banyak sekali garapan yang harus saya kerjakan, termasuk perjalanan jadi blogger tertua dan ke Jogja. Terbengkalai tidak tercatat secara rinci di blog ini.
Komputer mogok sampai 5 Februari 2009.Pada hal dalam jangka waktu itu kejadian penting yang saya alami, setidaknya bisa saya tulis di blog ini. Misalnya tanggal 29 Januari, dapat telepon dari Bu Lina (dosen Unair). Minta saya mengirimkan secepatnya buku-buku saya yang bisa dibawa ke Malaysia, kalau bisa hari itu juga. Karena itu hari terakhir Bu Lina dan Bu Hadi sebagai utusan dari Fakultas Sastra Budaya Unair ke Malaysia. Saya pun mengemas buku: 1. Gadis Tangsi, 2. Kerajaan Raminem, 3. Mahligai Di Ufuk Timur, 4. Mencari Sarang Angin, 5. Suparto Brata’s Omnibus, 6. Donyane Wong Culika, 7. Tokoh-tokoh Surabaya. Langsung saya bawa ke Unair setelah melayat Pak Slamet Wartono yang pagi tadi meninggal dunia. Saya bawa ke Jurusan Inggris. Dan ketemu dengan Bu Lina, Bu Hadi. Juga ada undangan (penting) dari Ubaya, untuk menghadiri Deseminasi Hasil Penelitian dan Membangun Kolaborasi untuk penanganan Masalah Urban di Surabaya di Hotel Novotel Minggu 1 Februari 2009. Padahal deseminasi itu penting sekali, selain para dosen Ubaya seperti Siti Mazdefiaha, Ss.Mws, Endah Truwiyati, Spi. Ma, Yusti Probowati, Psi juga mendatangkan (dihadirkan) Prof. Dr.Irwanto dari Atmajaya Jakarta, Prof. Dr. Soetandya Wignyosoebroto, MPA, Unair, Dr. Puji Lestari psichologi Unair (Dr Puji ini kenal saya betul karena dia adalah teman Mas Neo di SMA 5 Surabaya), reviewer Dr. Lean Heng Chan dari Malaysia. Topiknya juga amat penting, rehabilitasi psikologis anak hunian di lapas anak Blitar, hunian rumah susun di Surabaya, anak-anak jalanan di Surabaya, dan perubahan pekerti anak muda dalam buku-buku sastra ciklit. Selain itu ada pula Konvensi Dewan Kesenian Surabaya 18 Februari 2009.
Semua terbengkalai tidak tercatat di blog ini.
Komputer baru selesai 8 Februari 2009. Meskipun konvensi DKS diselenggarakan ketika komputerku sudah baik, namun karena saya harus mengejar ketinggalan tidak menulis novel hampir selama satu bulan, maka tentang DKS juga terlewat dari blog ini.
Ini sekedar catatan singkat apa yang terlewat ketika komputerku macet. Peristiwa selanjutnya sangat padat. Saya kebanjiran surat dari kaum tua yang menanyakan novel-novel saya jaman dulu (1960-an) yang pernah dibacanya, di manakan sekarang bisa memperoleh bukunya. Mereka ada yang langsung mengirimkan uang pembeli bukunya. Karena buku bahasa Jawa saya banyak diterbitkan oleh Narasi Jogyakarta, maka mereka saya suruh menghubungi Penerbit Narasi Jogyakarta, alamat Jalan Irian Jaya D-24,Perum Nogotirto Elok II Yogyakarta 55292, Telepon (0274)7103084. Saya sarankan buku basa Jawa apa saja yang ada dan berapa harganya.
Selain penggemar buku saya bahasa Jawa, juga banyak mahasiswa dari Sejarah Unair, sastra Jawa Unesa, AWS dan ITS pada datang ke rumah. Mereka berorientasi mau menempuh skripsinya, masing-masing dengan berbagai bidang studynya.
Mendatang akan saya tulis tentang Lomba Penulisan Essay yang diselenggarakan oleh Charles Honoris di Surabaya, yang baru tadi siang (22 Maret 2009 jam 15.00) saya sebagai salah satu pemenang dari 25 pemenang lainnya di Hotel Majapahit Tunjungan Surabaya, yang juga dihadiri oleh Ketua PAN Pak Soetrisno Bachier.
Home » Wawancara » BLOGGER TERTUA DI TV-ONE
BLOGGER TERTUA DI TV-ONE
Posted by Admin on 23.3.09 // 1 comment
Assalamualikum ? semoga senantiasa dalam lindungan TUHAN amin
gemana kabranya masih exis ngeblog ? amin
Salam buat keluarga dan sukses slalu dan sehat sehat selalu amin