Srawungku Karo Sastra Jawa

Home » » Suparto Brata Ingin Duniakan Sastra Jawa

Suparto Brata Ingin Duniakan Sastra Jawa

SUPARTO BRATA memang sudah uzur. Kini, dia berusia 75 tahun. Namun, tubuhnya yang kecil dan kurus bukan halangan bagi novelis bahasa Jawa asal Surabaya itu untuk berdekatan dengan para perempuan asal Thailand.

Ya, sastrawan pensiunan pegawai Pemerintah Kota Surabaya itu dikerubuti cewek-cewek cantik Thailand yang meminta foto bersama. Peristiwa itu berlangsung seusai pengarang kelahiran Surabaya, 27 Februari 1932, tersebut menerima penghargaan The SEA Write Awards di Bangkok, Jumat (12/10) lalu.

"Mereka cantik-cantik dan berebut minta foto bersama. Mungkin karena menilai pakaian saya unik," ujar Suparto Brata di Surabaya, Kamis (18/10).

Pakaian Khas

Dia menuturkan saat itu mengenakan pakaian khas Surabaya lengkap dengan ikat kepala (udeng) dari batik. Padahal, sastrawan dari negara lain menggunakan pakaian resmi seperti jas. Penulis produktif yang mengaku masih gagap teknologi, tetapi sudah memiliki website www.supartobrata.com itu mendapat pujian dari salah satu sponsor asal Inggris, sesaat setelah turun dari mimbar pidato.

"Dia menyalami saya dan menyatakan pidato saya sangat bagus. Saya waktu itu berpidato dengan bahasa Indonesia, tetapi terjemahan dalam bahasa Inggris ada di meja undangan," katanya.

Saat itu dia menyatakan bahwa sastra Jawa adalah keluarga dari sastra dunia. "Mungkin saja sastra Jawa pantas dibaca bangsa-bangsa dunia untuk belajar mengenai perdamaian," kata bapak dari Tatit Merapi, Teno Singgalang, dan Neo Semeru itu.

Sangat Produktif

Dia terkesan menerima penghargaan bergengsi itu. Dan, itu penghargaan pertama yang dia terima. "Jangankan penghargaan se-Asia Tenggara, tingkat nasional pun belum pernah," ujar dia.

Suparto Brata sangat produktif. Secara disiplin, dia menulis antara empat dan delapan lembar setiap hari. Karyanya antara lain kumpulan crita cekak Trem dan novel Donyane Wong Culika.

The SEA Write Award adalah penghargaan bagi sastrawan di kawasan Asia Tenggara. Mereka dinilai memberikan kontribusi besar bagi kehidupan sastra di kawasan itu. Penghargaan tersebut diberikan oleh keluarga Kerajaan Thailand.

Penerima the SEA Write Award sebelumnya antara lain adalah Darmanto Jatman (2002), Gus tf Sakai (2004), Acep Zamzam Noor (2005), dan Sitor Situmorang (2006). (ant,gbs-53)
Dari Suara Merdeka

Tags:

1 comments to "Suparto Brata Ingin Duniakan Sastra Jawa"

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

Leave a comment