Srawungku Karo Sastra Jawa

Home » » Suparto Brata, Penulis Sepuh yang Sangat Produktif

Suparto Brata, Penulis Sepuh yang Sangat Produktif




Hampir setiap hari saya mengintip http://www.supartobrata.blogspot.com/ atau http://www.supartobrata.com/ untuk mengetahui apakah Pak Brata ini mengeluarkan buku baru. Pak Brata (76), meskipun usianya sudah sepuh begitu sangat produktif menulis. Saya pernah mendapatkan balasan e-mail dari beliau, yang menginformasikan mestinya tahun 2007 lalu ada beberapa bukunya yang diterbitkan oleh Grasindo, tapi tertunda karena alasan sesuatu dan lain sebab sehingga sampai sekarang belum muncul di toko buku langganan saya. Pasti banyak penggemar Pak Brata yang menantikan buku-buku baru karangannya.
Dari sekian banyak buku karangan Suparto Brata, yang sudah menjadi koleksi perpustakaan pribadi saya yaitu :

1. Saksi Mata – Kompas
2. Gadis Tangsi – Kompas
3. Kerajaan Raminem – Kompas
4. Maghligai di Ufuk Timur – Kompas
5. Donyane Wong Culika – Narasi
6. Mencari Sarang Angin – Grasindo
7. Sapu Tangan Gambar Naga – Grasindo
8. Aurora Sang Pengantin – Grasindo
9. Lelakone Si lan Man – Narasi
10. Dom Sumurup Ing Banyu – Narasi
11. Suparto Brata’s Omnibus – Narasi
12. Jaring Kalamangga – Narasi
13. Emprit Abuntut Bedhug – Narasi

Tokoh dalam novel-novel karya Pak Brata diceritakan secara detil, sehingga saya kadang ikut terlarut ke dalam perasaan si tokoh. Satu hal yang tidak pernah ditinggalkan Pak Brata dalam setiap bukunya yaitu menyampaikan pesan betapa pentingnya membaca buku dan menghargai sastra. Dengan membaca wawasan akan terbuka semakin luas, dan dengan sastra akan membentuk budi pekerti yang baik.

Menurut saya, novel-novel Pak Brata yang berbahasa Jawa lebih terasa sastranya, dibandingkan karyanya yang berbahasa Indonesia.

Saya menjadi lebih tahu tentang kondisi negeri ini ketika masih dijajah Belanda atau Jepang dulu. Di zaman itu saya belum lahir dan mengetahuinya dari membaca buku sejarah. Tapi dengan membaca novel Pak Brata, di mana di novel itu diceritakan dengan begitu detil bagaimana di zaman tersebut dengan sendirinya pikiran saya melayang ke pusaran waktu yang diceritakan Pak Brata. Apalagi, dengan pintarnya Pak Brata ini menyelipkan cerita romantisme di dalam novelnya.

Sampai sekarang saya masih memburu novelnya yang berjudul Trem dan Kremil, bahkan sampai ke pasar loak, tapi saya belum mendapatkannya.

Diambil dari :Agus Sukarno Suryatmojo's Blog

Tags:

3 comments to "Suparto Brata, Penulis Sepuh yang Sangat Produktif"

  1. Anonymous says:

    Bp. Suparto Brata,
    Sungguh satu kebanggaan bagi saya, salah satu posting saya mengenai Bapak ditampilkan di blog ini.
    Satu lagi cerkak karya Bapak berjudul Warana dimuat di Panjebar Semangat edisi No. 16/2009sdh menjadi koleksi saya.
    Ohya, buku2 Bapak terbitan Grasindo 2007, kok sampai sekarang belum saya temukan di toko buku Gramedia ya pak?

  2. Marianus says:

    wah hebat ya... seumuran dia masih aktif menulis... kita aja yang muda kadang males... lebih banyak malesnya seh...

  3. Anonymous says:

    Tua-tua keladi. makin tua makin menjadi. Barangkali itulah pepatah yang cocok bagi sesepuh kita yang masih produktif. salut....

Leave a comment