Srawungku Karo Sastra Jawa

Home » » Novel Dom Sumurup Ing Banyu

Novel Dom Sumurup Ing Banyu

Suparto Brata Terbitkan Novel ”Dom Sumurup Ing Banyu”






Surabaya—Setelah menerbitkan novel berbahasa Jawa Dunyone Wong Culiko, sastrawan Surabaya, Suparto Brata kini menerbitkan novel terbaru berjudul Dom Sumurup ing Banyu (Jarum Mengendap di Air).

"Novel itu mestinya terbit sebelum Kongres Bahasa Jawa (KBJ) IV di Semarang, 10 - 14 September 2006 sehingga bisa ditampilkan di kegiatan itu, tapi baru bisa terbit 14 September," kata Suparto kepada Antara di Surabaya, Jumat

Ia menjelaskan, novel terbarunya setebal 283 halaman itu merupakan novel sejarah di tahun 1948 dengan seting ditandatanganinya perjanjian Renville. Karena tidak setuju perjanjian itu, PKI memberontak di Madiun pada September 1948.

Dikatakannya, beberapa tokoh yang ditampilkan dalam novel yang diterbitkan Narasi, Yogyakarta itu adalah Herlambang, seorang mata-mata Belanda yang masuk ke Indonesia.

"Makanya saya tulis sebagai jarum yang mengendap di air. Maksudnya adalah aksi dari mata-mata itu. Saat itu Kota Surabaya kembali diduduki oleh penjajah Belanda," katanya.

Selain mengandalkan fakta-fakta sejarah dari berbagai sumber, pada novel itu Suparto juga banyak memasukkan pengalaman pribadinya saat harus mengungsi dari Surabaya ke berbagai daerah, seperti Probolinggo dan Solo.

"Jadi saya waktu itu ikut menyaksikan situasi perang antara Mojokerto hingga Solo yang menjadi rute jalan pengungsian kami. Pada pengungsian itu tidak hanya menggunakan kereta api, tapi juga berjalan kaki," ujarnya.

Dengan terbitnya karya terbaru itu, saat ini pria pensiunan bagian Humas di Pamkot Surabaya itu sudah menghasilkan sekitar 125 novel dan buku berbahasa Jawa serta Indonesia. Saat ini ia sedang menulis ulan lamanya yang belum sempat diterbitkan menjadi buku.

"Kalau dulu mengirim naskah ke media itu kan belum ada foto. Jadi mengetiknya menggunakan kertas ganda menggunakan karbon. Ternyata hasil ketika dengan karbon itu tidak begitu baik saat disimpan. Sekarang cerita yang ada di kertas ketika karbon itu saya tulis ulang," katanya. (ant )

Ulasan ini di muat pada tanggal 23 September 2006 di Sinar Harapan

Tags:

0 comments to "Novel Dom Sumurup Ing Banyu"

Leave a comment