Srawungku Karo Sastra Jawa

Home » » Saputangan Gambar Naga

Saputangan Gambar Naga

Petualangan Suparto Brata




Judul: Saputangan Gambar Naga
Penulis: Suparto Brata
Penerbit: PT Grasindo
Cetakan: I, 2003
Tebal: 405 halaman


Naskah ini ditulis Suparto Brata dalam waktu tiga bulan, yaitu Februari-April 1989. Novel ini mengisahkan perjalanan historis tokoh Fang Fang yang mengalami gangguan jiwa. Petualangannya melibatkan dua teman Fang Fang, Fusen dan Yong Pin, ketika mereka hendak menyelamatkan utusan Kubilai Khan-Kaisar Mongol-yang datang ke tanah Jawa untuk menemui Raja Singasari Prabu Kertanegara agar takluk pada kekuasaan bangsa Mongol. Mengki’i, sang utusan, adalah ayah Fang Fang yang meninggalkan Aisun, istrinya, dan Fang Fang di kapal. Sebelum Mengki’i meninggalkan kapal, Aisun menitipkan sebuah saputangan sutra warna hijau bergambar naga dan berpesan agar menyimpan saputangan itu apa pun yang terjadi, namun Mengki’i tidak melakukannya.

Kisah tersebut berlangsung pada tahun 1289. Tujuh ratus tahun kemudian, di sebuah upacara penanaman kepala kerbau, dalam rangka peresmian pembangunan gedung olahraga khusus bola basket, ditemukan sebuah kepala manusia yang di lehernya tertancap anak panah dan wajahnya tertutup saputangan bergambar naga hasil sulaman Aisun yang diberikan kepada Mengki’i. Saputangan tersebut diserahkan kepada Fusen yang merupakan kapten regu juara, sebagai cenderamata. Dari sinilah petualangan historis bermula. Fusen memberikan saputangan tersebut kepada Fang Fang sebagai hadiah.

Suparto Brata, penulis yang telah menghasilkan sedikitnya 117 karya ini, mengajak pembaca melompat-lompat pada situasi di era Kerajaan Singasari ke kehidupan masa kini. Penulis pernah mendapatkan Hadiah Sastra Rancage pada tahun 2000 atas pengabdian dan jasanya di bidang sastra Jawa dan menerima penghargaan yang sama untuk kumpulan cerpen berbahasa Jawa karyanya, Trem, pada tahun berikutnya. (SDM)
Resensi ini dimuat di kompas.com, minggu 28 Desember 2003, klik disini

Tags:

0 comments to "Saputangan Gambar Naga"

Leave a comment